1. Identitas buku Judul : Apotek di halaman rumah
Judul : Let Go
Judul : Let Go
Format :
novel
Author :
Windhy Puspitadewi
Penerbit :
Gagasmedia
Tahun Terbit :
2009
Harga :
Rp 35000,-
Cover :
soft cover
Halaman :
244 halaman
ISBN :
979-780-382-1
2. Tujuan pengarang novel :
Memberitahupembaca bahwa berteman dan peduli
terhadap sesama tidak melihat adanya perbedaan agama , menyelesaikan suatu
masalah itu tidak harus dengan menggunakan kekerasan , dan mengingatkan kita
bahwa kita hidup didunia ini tidak hanya seorang diri maka kita juga harus
memberi kesempatan untuk mengerjakan suatu hal .
3.
Pokok pokok / rangkuman
isi novel :
Novel ini menceritakan tentang Caraka Pamungkas merupakan anak yang kelas X yang dipanggil dengan nama Raka,
selama 4 bulan menjadi siswa SMA dia sudah berkelahi selama 2 kali. Raka
merupakan anak yatim, ayahnya meninggal karena sakit. Dia tinggal bersama
ibunya. Dahulu saat ayahnya hidup Ibunya Raka hanya sebagai ibu rumah tangga,
tetapi setelah setelah ayahnya meninggal, Ibunya Raka kemballi bekerja sampai
larut malam. Setiap hari Raka selalu menyiapkan makan malam untuk dia dan
ibunya.
Suatu hari Bu Ratna wali kelas Raka
mengetahui bahwa Raka kembali berkelahi sehingga membuat teman – temannya babak
belur. Bu Ratna sudah cape untuk menghukum Raka dengan memberikan skorsing,
untuk perkelahiannya yang ke-2, Raka dihukum untuk masuk redaksi sekolah
Veritas. Sebenarnya dia tidak suka tapi karena hukuman yang harus dijalankan
akhirnya dia megikutinya.Redaksi sekolah veritas itu beranggotakan Sarah
sebagai ketuanya, Nadya, Nathan dan Bu Ratna sebagai pembinannya. Anggota
veritas memiliki karakter yang berbeda – beda. Sarah yang sangat penakut dan pendiam,
Nathan yang penuh teka – teki dalam hidupnya, dan Nadya orang yang paling sibuk
yang pernah ditemui Raka. Sebenarnya Nathan dan Nadya bukanlah anggota Veritas,
mereka menjadi anggota Veritas karena Nathan yang pintar dan Nadya yang aktif
sedangkan Sarah ketiban sial yang menjadi ketua redaksi majalah sekolah akibat
kakak – kakak seniornya yang tak acuh.
Saat pulang sekolah Raka melihat
Nathan sedang dikerumuni banyak senior laki –laki, Nathan yang kurus kering
membuat Raka membantunya dan senior itu merasa ketekutan melihat Raka karena
terkenal dengan kekuatannya yang bias mengalahkan lima orang sekligus dan
akhirnya mereka pergi. Setelah senior itu pergi, Nathan tidak mengucapkan
terima kasih tapi malah berbicara sinis terhhadap Raka dan Raka sanngat jengkel
terhadap Nathan. Sebenarnya Nathan sangan jago dalam berkelahi, olahraga tapi
selama dia sekolah dia tidak menunjukan hal itu. Nathan anak yang sangat
pintar, dia selalu juara dikelasnya tetapi dia sangat sinis. Raka juga sering
melihat Nathan membuat perempuan nangis karena Nathan menolak cinta para
perempuan itu dan hal itu membuat Raka merasa penasaran.
Beberapa hari menjadi anggota Veritas,
Raka semakin bosan dengan suasana veritas yang sibuk dengan kegiatan masing – masing.
Nathan yang selalu bicara seperlunya dan sinis, Sarah yang pendiam, penakut dan
tulisannya yang bagus seedangkan Nadya yang sibuk dengan urusan OSIS dan
organisasi lainnya.
Saat dikelas Nadya mengumumkan bahwa
dia lupa memberitahukan bahwa minggu lalu Pak Anung guru matematika memberikan
tugas dan 3 hari lagi tugas itu harus dikumpulkan sedangka soalnya 100 soal.
Anak – anak kelas sangat jengkel padanya. Nadya meminta maaf karena dia lupa
dan sibuk dengan urusan – urusannya. Nathan akhirnya berbicara kepadda Nadya “
Kalau sibuk jangan so jadi ketua kelas, kasihan kita – kita yang menjdai korban
kesibukanmu.”. Nadya hanya terdiam tidak bisa membalas kata – kata dari Nathan.
Jam pelajaran pun berlanjut, saatnya pelajaran Fisika. Pada saat pelajaran
Fisika Bu Nunun mengumumkan bahwa tugasnya harus di dikerjakan secara kelompok
dan Bu Nunun yang membagi kelompok. Raka berharap tidak sekelompok dengan
Nathan yang penuh dengan misteri itu, tetapi dia sekelompok dengan Nathan untuk
mengerjakan tugas itu.
Hari ini sepulang sekolah Veritas
diharuskan kumpul untuk membicarakan hal apa yang hrus ditampilkan di mading
sekolah dan ulang tahun sekolah. Bel sekolah pun berbunyi saatnya anak sekolah
pulang ke rumahanya masing – masing. Raka buru – buru keruangan redaksi tetapi
dia hanya melihat sarah yang sedang duduk di mejanya sambil mengetik sesuatu.
Raka menanyakan Nadya dan Nathan dengan
pelan ke Sarah karena dia tahu bahwa Sarah sangat takut padanya. Sarah pun
menjawabnya dan meberitahukan kepada Raka bahwa Nadya izin sebentar untuk
menyelsaikan urusannnya di OSIS sedengkan Nathan izin keluar untuk menyelsaikan
urusannya. Tiba – tiba Sarah dipanggil oleh Bu Ratna dan menemuinya dikantor.
Sarah pun meninggalkan Raka sendirian diruangan. Raka merasa bosan dan dia
membaca artikel yang di buat oleh Sarah tentang lingkungan dan Raka pun
teringat tulisan Sarah yang dipangpang di Mading sekolah. Raka memmuji tulisan
Sarah. Saatsarah kembali Raka berbicara pada Sarah bahwa tulisannya bagus dan
menyuruhnya ikutan lomba dan menyuruhnya untuk menunjukan kepada Nathan atau Bu
Ratna. Tapi Sarah tidak percaya diri dan takut kalah, Raka mengetahui
karena Sarah seseorang yang
penakut tapi Raka terus mendukung Sarah dan akhirnya Sarah mempertimbangkan
pandapat Raka.Tak lama Nadya dan Nathan datang, mereka pun memulai
pekerjaannya.Setelah selsai, Nathan berbicara pada Raka besok kerja kelompok di
rumah Raka. Setelah mereka
pun pulang dan Raka menemui teman – teman bolanya yaitu Dhihan, Toni, Virger,
Leo, Pupung, dan Alfi. Mereka membicaran latihan band untuk acara ulang tahun
sekolah dan besok latihan band jam 7 malam. Karena ada yang ketinggalan Raka
kembali keruangan redaksi, Raka melihat Nadya masih diruagan itu sedang
mengetik data – data yang setumpuk. Raka pun membatu Nadya walaupun pada
awalnya Nadya menolak. Raka mengatakan kepada Nadya bahwa dia itu tidak hidup
sendiri dan dia bisa meminta tolong kepada orang – orang dan dia tidak bisa mengerjakan semuanya
sendirian.
Keesokan harinya Nadya meminta tolong kepadda
Dhihan untuk mengkoordinator kelas dalam acara ulang tahun sekolah dan Raka pun
tersenyum mengetahui hal tersebut. Sepulang sekolah Nathan dan Raka pergi ke
rumah Raka untuk mengerjakan tugas tetapi di tengah jalan motor Raka mogok dan
harus dibawa ke bengkel. Akhirnya Raka dan Nathan berjalan kaki, tetapi Natha
terlihat kelelahan dan mukanya pucat sekali dan akhirnya Nathan pingsan. Raka
pun menggendongnya sampe ke rumah. Setibanya di rumah Nathan diistirahatkan di
kamar Raka. Setelah sadar Nathan berbincang – bincang dan Raka menanyakan
mengapa ia selalu berbuat sinis terhadap orang – orang terutama perempuan.
Akhirnya Nathan mengungkapkan alasannya. Nathan mengidap penyakit kanker
otak dan dia tidak
bermaksud menyakiti hati para perempuan. Nathan takut lebih menyakiti hati para
perrempuan. Jam menunjukan 19.00 seharusnya Raka layihan band bersama teman –
temannya tapi hal itu tidak memungkinkan karena Nathan masih terlihat pucat.
Mama Raka datang dan menyuruh Raka untuk membeli sate dan di tempat sate itu
Raka bertemu dengan Nadya dan mereka berbincang – bincang dengan topik
film.Sesampainya dirumah Nathan sudah d jemput dan akhirnya Nathan pulang.
Raka sudah mengira teman – temannya
marah kerena kemaren malam dia tidak ikut serta dalam latihan band. Semua teman
– teman bandnya marah kepada Raka tetapi teman – temannya memberikan kesempatan
lagi besok malam pukul 20.00 latihan di studio. Sepulang sekolah veritas
mengadakan rapat, tetapi Nathan berbicara sinis kepada Sarah karena dia tidak
jadi mengikuti lomba dan hal itu membuat Nathan dan Raka kecewa. Setalah
diselidiki oleh Raka, akhirnya Raka mengethaui bahwa Sarah takut kepada senior
karena senior melarangnya untuk mengikuti lomba. Raka pun menasehati Sarah
untuk kembali mengikuti lomba itu dan akhirnya dia mengikuti lomba itu. Anak –
anak kelas mengetahui hal tersebut akhirnya Raka menjadi bahan gossip dan Sarah
memiliki rasa suka terhadap Raka.
Keesokan harinya, Nathan tergeletak
dan dibawa ke UKS dan dokter yang jaga UKS tidak ada, akhirnya Raka menunggunya
sampe Nathan sadar, setelah sadar Nathan tetap berbicara sinis. Nathan membahas
gossip yang sedang panas – panasnya dan menasehati Raka untuk tegas dalam
bersikap. Raka hanya terdiam, dia menyadari itu dan dia sangat tidak enak
terhadap Nadya karena Nadya perempuan yang dia sukai. Tiba – tiba Nadya datang
dan mengingatkan bahwa tugas matematika harus dikumpulkan besok, sedangkan hari
ini dia ada latihan band. Nathan mengetahui bahwa Raka ada latihan band
sedangkan tugas matematika Raka belum mengerkajannya dan Nathan menawarinya
untuk mengerjakan tugasnya karena Nathan merasa bersalah telah mengacakau
jadwal latihan band Raka dengan mengerjakan tugas fisika tetapi Raka
menolaknya, dia akan membuktikan bahwa dia juga bisa.
Malam harinya Raka dan teman –
temannya latihan sampe larut malam karena Alfi sangat marah tapi Raka
hanya bisa menurut apa katanya karena itu kesalahannya. Malam harinya Raka
mencoba menyelsaikan tugas Matematikanya hingga jam malam dan pagi harinya Raka sangat
mengantuk.
Saat pelajaran matematika Raka
tertidur dan Pak Anung sangat marah dan menghina Raka karena Raka tidak pintar
pelajaran eksak, bodoh dan percuma hanya pintar pelajaran sejarah. Nathan pun
membela Raka dan akhirnya Raka dan Nathan dihukum mengerjakan 100 soal dan
harus selsai hari itu juga. Nathan sudah selsai selsai sejak beberapa jam yang
lalu sedangkan Raka baru menyelsaikan 5 nomor. Nathan menuungu Raka
menyelsaikan tugasnnya dan jam 9 malam dia baru selsai. Setelah selsai teman –
teman band meminta maaf terhadap Raka karena gara – gara meraka Raka dihukum.
Akhirnya Nathan membantu Raka untuk menjadi pintar dan membuktikan kepada Pak
Anung bahwa Raka juga mampu. Teman – teman pun mengetahui hal itu dan mereka
meminta diajarkan juga. Dan saat berrtemu dengan Sarah Raka mengatakan hal yang
sebenarnya bahwa ia tidak memiliki perasaan apapun terhadapnya.
Ulang tahun sekolah pun tiba, disaat
itulah Raka mengungkapkan persaannnya pada Nadya. Akhirnya mereka menjadi
seorang pasangan kekasih. Di saat itu juga Raka mengetahui bahwa Nathan tidak
mengikuti acara sekolah. Raka mencari tahu dan akhirnya Raka mengetahui bahwa
Nathan ada di rumah sakit dan dia tidak mau di oprasi. Raka pun membujuk Nathan
akhirnya Nathan mau untuk dioprasi walaupun awalnya Nathan menolak karean
Nathan beranggapan bahwa percuma saja, ujung – ujjungnya mati. Setahun kemudian
Nathan pun meninggal dunia dan Raka merasa kehilangan.
4.
Keunggulanbuku:
·
Gaya bahaa yang sederhana dan mengalir sehingga membuat pembaca novel ini
mudah mengerti isi novel tersebut tanpa menhilangkan ciri khas dari keremajaan
·
Pengarang banyak mengutip kalimat-kalimatterkenal, baikdari novel
lain, kata-kata mutiara, film, danlagu.
Iajugamenempelkanpuisi-puisikaryanyasendiriuntukmelengkapinovelnya
·
Alurceritanyajugasimpel, cenderungklasik
·
ceritatersebuttidakadaflasback,
masalahselsaidenganberjalannyawaktu
·
Karakterisasi di dalam novel inikuatdanstabil dari awal sampai akhir
·
Kelebihan lain yang mampu menarik pembeli adalah cover yang dirancang
Gagas Media sedemikian rupa, covernya sesuai dengan judul novelnya sehingga
tekesan lembut dan cantik. Sehingga menarik perhatian pembaca.
Kelemahanbuku:
·
novelinimempunyaikelemahanyaitu, terletak pada pengeditan. Ada
beberapa kata salah ketik yang dijumpai dalam novel ini.
5.
Pesan moral :
1. Nilai Agama
Kita harus peduli
terhadap sesama tanpa adanya perbedaan agama.
2. Nilai Moral
Menyelsaikan
masalah tidak harus dengan kekerasan kita bisa menyelsaikan masalah dengan
menggunakan otak, musyawarah.
3. Nilai Sosial
Sebagai teman kita
harus membantu teman kita yang memiliki masalah dengan cara mendukunnya dan
membantu menyelsaikan masalah tersebut.
Kita di dunia itu tidak
hidup sendiri, kita harus berikan kesempatan kepada orang lain untuk
mengerjakan sesuatu hal.
6. Saran padapengajian dalam novel :
menurut saya pengeditan buku ini
dilakukan dengan sangat teliti sehingga tulisan dalam novel “ let go” tidak terjadi kesalahan pengetikan kata .