Senin, 16 Juni 2014

Resensi Novel “ Let Go ” Sebuah Novel tentang Persahabatan dan Kehilangan

Diposting oleh Unknown di 18.42 1 komentar


1.      Identitas buku Judul : Apotek di halaman rumah
Judul                         :           Let Go
Format                      :           novel
Author                      :           Windhy Puspitadewi
Penerbit                     :           Gagasmedia
Tahun Terbit              :           2009
Harga                        :           Rp 35000,-
Cover                        :           soft cover
Halaman                    :           244 halaman
ISBN                        :           979-780-382-1
2.      Tujuan pengarang novel :
Memberitahupembaca bahwa berteman dan peduli terhadap sesama tidak melihat adanya perbedaan agama , menyelesaikan suatu masalah itu tidak harus dengan menggunakan kekerasan , dan mengingatkan kita bahwa kita hidup didunia ini tidak hanya seorang diri maka kita juga harus memberi kesempatan untuk mengerjakan suatu hal .
3.      Pokok pokok / rangkuman isi novel :
Novel ini menceritakan tentang Caraka Pamungkas merupakan anak yang kelas X yang dipanggil dengan nama Raka, selama 4 bulan menjadi siswa SMA dia sudah berkelahi selama 2 kali. Raka merupakan anak yatim, ayahnya meninggal karena sakit. Dia tinggal bersama ibunya. Dahulu saat ayahnya hidup Ibunya Raka hanya sebagai ibu rumah tangga, tetapi setelah setelah ayahnya meninggal, Ibunya Raka kemballi bekerja sampai larut malam. Setiap hari Raka selalu menyiapkan makan malam untuk dia dan ibunya.
            Suatu hari Bu Ratna wali kelas Raka mengetahui bahwa Raka kembali berkelahi sehingga membuat teman – temannya babak belur. Bu Ratna sudah cape untuk menghukum Raka dengan memberikan skorsing, untuk perkelahiannya yang ke-2, Raka dihukum untuk masuk redaksi sekolah Veritas. Sebenarnya dia tidak suka tapi karena hukuman yang harus dijalankan akhirnya dia megikutinya.Redaksi sekolah veritas itu beranggotakan Sarah sebagai ketuanya, Nadya, Nathan dan Bu Ratna sebagai pembinannya. Anggota veritas memiliki karakter yang berbeda – beda. Sarah yang sangat penakut dan pendiam, Nathan yang penuh teka – teki dalam hidupnya, dan Nadya orang yang paling sibuk yang pernah ditemui Raka. Sebenarnya Nathan dan Nadya bukanlah anggota Veritas, mereka menjadi anggota Veritas karena Nathan yang pintar dan Nadya yang aktif sedangkan Sarah ketiban sial yang menjadi ketua redaksi majalah sekolah akibat kakak – kakak seniornya yang tak acuh.
            Saat pulang sekolah Raka melihat Nathan sedang dikerumuni banyak senior laki –laki, Nathan yang kurus kering membuat Raka membantunya dan senior itu merasa ketekutan melihat Raka karena terkenal dengan kekuatannya yang bias mengalahkan lima orang sekligus dan akhirnya mereka pergi. Setelah senior itu pergi, Nathan tidak mengucapkan terima kasih tapi malah berbicara sinis terhhadap Raka dan Raka sanngat jengkel terhadap Nathan. Sebenarnya Nathan sangan jago dalam berkelahi, olahraga tapi selama dia sekolah dia tidak menunjukan hal itu. Nathan anak yang sangat pintar, dia selalu juara dikelasnya tetapi dia sangat sinis. Raka juga sering melihat Nathan membuat perempuan nangis karena Nathan menolak cinta para perempuan itu dan hal itu membuat Raka merasa penasaran.
            Beberapa hari menjadi anggota Veritas, Raka semakin bosan dengan suasana veritas yang sibuk dengan kegiatan masing – masing. Nathan yang selalu bicara seperlunya dan sinis, Sarah yang pendiam, penakut dan tulisannya yang bagus seedangkan Nadya yang sibuk dengan urusan OSIS dan organisasi lainnya.
            Saat dikelas Nadya mengumumkan bahwa dia lupa memberitahukan bahwa minggu lalu Pak Anung guru matematika memberikan tugas dan 3 hari lagi tugas itu harus dikumpulkan sedangka soalnya 100 soal. Anak – anak kelas sangat jengkel padanya. Nadya meminta maaf karena dia lupa dan sibuk dengan urusan – urusannya. Nathan akhirnya berbicara kepadda Nadya “ Kalau sibuk jangan so jadi ketua kelas, kasihan kita – kita yang menjdai korban kesibukanmu.”. Nadya hanya terdiam tidak bisa membalas kata – kata dari Nathan. Jam pelajaran pun berlanjut, saatnya pelajaran Fisika. Pada saat pelajaran Fisika Bu Nunun mengumumkan bahwa tugasnya harus di dikerjakan secara kelompok dan Bu Nunun yang membagi kelompok. Raka berharap tidak sekelompok dengan Nathan yang penuh dengan misteri itu, tetapi dia sekelompok dengan Nathan untuk mengerjakan tugas itu.
            Hari ini sepulang sekolah Veritas diharuskan kumpul untuk membicarakan hal apa yang hrus ditampilkan di mading sekolah dan ulang tahun sekolah. Bel sekolah pun berbunyi saatnya anak sekolah pulang ke rumahanya masing – masing. Raka buru – buru keruangan redaksi tetapi dia hanya melihat sarah yang sedang duduk di mejanya sambil mengetik sesuatu. Raka menanyakan Nadya dan Nathan  dengan pelan ke Sarah karena dia tahu bahwa Sarah sangat takut padanya. Sarah pun menjawabnya dan meberitahukan kepada Raka bahwa Nadya izin sebentar untuk menyelsaikan urusannnya di OSIS sedengkan Nathan izin keluar untuk menyelsaikan urusannya. Tiba – tiba Sarah dipanggil oleh Bu Ratna dan menemuinya dikantor. Sarah pun meninggalkan Raka sendirian diruangan. Raka merasa bosan dan dia membaca artikel yang di buat oleh Sarah tentang lingkungan dan Raka pun teringat tulisan Sarah yang dipangpang di Mading sekolah. Raka memmuji tulisan Sarah. Saatsarah kembali Raka berbicara pada Sarah bahwa tulisannya bagus dan menyuruhnya ikutan lomba dan menyuruhnya untuk menunjukan kepada Nathan atau Bu Ratna. Tapi Sarah tidak percaya diri dan takut kalah, Raka mengetahui karena  Sarah seseorang yang penakut tapi Raka terus mendukung Sarah dan akhirnya Sarah mempertimbangkan pandapat Raka.Tak lama Nadya dan Nathan datang, mereka pun memulai pekerjaannya.Setelah selsai, Nathan berbicara pada Raka besok kerja kelompok di rumah Raka. Setelah  mereka pun pulang dan Raka menemui teman – teman bolanya yaitu Dhihan, Toni, Virger, Leo, Pupung, dan Alfi. Mereka membicaran latihan band untuk acara ulang tahun sekolah dan besok latihan band jam 7 malam. Karena ada yang ketinggalan Raka kembali keruangan redaksi, Raka melihat Nadya masih diruagan itu sedang mengetik data – data yang setumpuk. Raka pun membatu Nadya walaupun pada awalnya Nadya menolak. Raka mengatakan kepada Nadya bahwa dia itu tidak hidup sendiri dan dia bisa meminta tolong kepada orang – orang dan dia  tidak bisa mengerjakan semuanya sendirian.
            Keesokan harinya  Nadya meminta tolong kepadda Dhihan untuk mengkoordinator kelas dalam acara ulang tahun sekolah dan Raka pun tersenyum mengetahui hal tersebut. Sepulang sekolah Nathan dan Raka pergi ke rumah Raka untuk mengerjakan tugas tetapi di tengah jalan motor Raka mogok dan harus dibawa ke bengkel. Akhirnya Raka dan Nathan berjalan kaki, tetapi Natha terlihat kelelahan dan mukanya pucat sekali dan akhirnya Nathan pingsan. Raka pun menggendongnya sampe ke rumah. Setibanya di rumah Nathan diistirahatkan di kamar Raka. Setelah sadar Nathan berbincang – bincang dan Raka menanyakan mengapa ia selalu berbuat sinis terhadap orang – orang terutama perempuan. Akhirnya Nathan mengungkapkan alasannya. Nathan mengidap penyakit kanker otak  dan dia tidak bermaksud menyakiti hati para perempuan. Nathan takut lebih menyakiti hati para perrempuan. Jam menunjukan 19.00 seharusnya Raka layihan band bersama teman – temannya tapi hal itu tidak memungkinkan karena Nathan masih terlihat pucat. Mama Raka datang dan menyuruh Raka untuk membeli sate dan di tempat sate itu Raka bertemu dengan Nadya dan mereka berbincang – bincang dengan topik film.Sesampainya dirumah Nathan sudah d jemput dan akhirnya Nathan pulang.
            Raka sudah mengira teman – temannya marah kerena kemaren malam dia tidak ikut serta dalam latihan band. Semua teman – teman bandnya marah kepada Raka tetapi teman – temannya memberikan kesempatan lagi besok malam pukul 20.00 latihan di studio. Sepulang sekolah veritas mengadakan rapat, tetapi Nathan berbicara sinis kepada Sarah karena dia tidak jadi mengikuti lomba dan hal itu membuat Nathan dan Raka kecewa. Setalah diselidiki oleh Raka, akhirnya Raka mengethaui bahwa Sarah takut kepada senior karena senior melarangnya untuk mengikuti lomba. Raka pun menasehati Sarah untuk kembali mengikuti lomba itu dan akhirnya dia mengikuti lomba itu. Anak – anak kelas mengetahui hal tersebut akhirnya Raka menjadi bahan gossip dan Sarah memiliki rasa suka terhadap Raka.
            Keesokan harinya, Nathan tergeletak dan dibawa ke UKS dan dokter yang jaga UKS tidak ada, akhirnya Raka menunggunya sampe Nathan sadar, setelah sadar Nathan tetap berbicara sinis. Nathan membahas gossip yang sedang panas – panasnya dan menasehati Raka untuk tegas dalam bersikap. Raka hanya terdiam, dia menyadari itu dan dia sangat tidak enak terhadap Nadya karena Nadya perempuan yang dia sukai. Tiba – tiba Nadya datang dan mengingatkan bahwa tugas matematika harus dikumpulkan besok, sedangkan hari ini dia ada latihan band. Nathan mengetahui bahwa Raka ada latihan band sedangkan tugas matematika Raka belum mengerkajannya dan Nathan menawarinya untuk mengerjakan tugasnya karena Nathan merasa bersalah telah mengacakau jadwal latihan band Raka dengan mengerjakan tugas fisika tetapi Raka menolaknya, dia akan membuktikan bahwa dia juga bisa.
            Malam harinya Raka dan teman – temannya latihan sampe larut malam karena Alfi sangat marah tapi Raka hanya bisa menurut apa katanya karena itu kesalahannya. Malam harinya Raka mencoba menyelsaikan tugas Matematikanya hingga jam  malam dan pagi harinya Raka sangat mengantuk.
            Saat pelajaran matematika Raka tertidur dan Pak Anung sangat marah dan menghina Raka karena Raka tidak pintar pelajaran eksak, bodoh dan percuma hanya pintar pelajaran sejarah. Nathan pun membela Raka dan akhirnya Raka dan Nathan dihukum mengerjakan 100 soal dan harus selsai hari itu juga. Nathan sudah selsai selsai sejak beberapa jam yang lalu sedangkan Raka baru menyelsaikan 5 nomor. Nathan menuungu Raka menyelsaikan tugasnnya dan jam 9 malam dia baru selsai. Setelah selsai teman – teman band meminta maaf terhadap Raka karena gara – gara meraka Raka dihukum. Akhirnya Nathan membantu Raka untuk menjadi pintar dan membuktikan kepada Pak Anung bahwa Raka juga mampu. Teman – teman pun mengetahui hal itu dan mereka meminta diajarkan juga. Dan saat berrtemu dengan Sarah Raka mengatakan hal yang sebenarnya bahwa ia tidak memiliki perasaan apapun terhadapnya.
            Ulang tahun sekolah pun tiba, disaat itulah Raka mengungkapkan persaannnya pada Nadya. Akhirnya mereka menjadi seorang pasangan kekasih. Di saat itu juga Raka mengetahui bahwa Nathan tidak mengikuti acara sekolah. Raka mencari tahu dan akhirnya Raka mengetahui bahwa Nathan ada di rumah sakit dan dia tidak mau di oprasi. Raka pun membujuk Nathan akhirnya Nathan mau untuk dioprasi walaupun awalnya Nathan menolak karean Nathan beranggapan bahwa percuma saja, ujung – ujjungnya mati. Setahun kemudian Nathan pun meninggal dunia dan Raka merasa kehilangan.
4.      Keunggulanbuku:
·         Gaya bahaa yang sederhana dan mengalir sehingga membuat pembaca novel ini mudah mengerti isi novel tersebut tanpa menhilangkan ciri khas dari keremajaan
·         Pengarang banyak mengutip kalimat-kalimatterkenal, baikdari novel lain, kata-kata mutiara, film, danlagu. Iajugamenempelkanpuisi-puisikaryanyasendiriuntukmelengkapinovelnya
·         Alurceritanyajugasimpel, cenderungklasik
·         ceritatersebuttidakadaflasback, masalahselsaidenganberjalannyawaktu
·         Karakterisasi di dalam novel inikuatdanstabil dari awal sampai akhir
·         Kelebihan lain yang mampu menarik pembeli adalah cover yang dirancang Gagas Media sedemikian rupa, covernya sesuai dengan judul novelnya sehingga tekesan lembut dan cantik. Sehingga menarik perhatian pembaca.
Kelemahanbuku:
·         novelinimempunyaikelemahanyaitu, terletak pada pengeditan. Ada beberapa kata salah ketik yang dijumpai dalam novel ini.
5.      Pesan moral :
1.      Nilai Agama
Kita harus peduli terhadap sesama tanpa adanya perbedaan agama.
2.      Nilai Moral
Menyelsaikan masalah tidak harus dengan kekerasan kita bisa menyelsaikan masalah dengan menggunakan otak, musyawarah.
3.      Nilai Sosial
Sebagai teman kita harus membantu teman kita yang memiliki masalah dengan cara mendukunnya dan membantu menyelsaikan masalah tersebut.
Kita di dunia itu tidak hidup sendiri, kita harus berikan kesempatan kepada orang lain untuk mengerjakan sesuatu hal.
6.      Saran padapengajian dalam novel :
menurut saya pengeditan buku ini dilakukan dengan sangat teliti sehingga tulisan dalam novel “ let go”  tidak terjadi kesalahan pengetikan kata .



 

Atut Sulistianingrum Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review